Monthly Archives: September 2012

Mengoptimalkan Pemanfaatan Media (Bunga, Buah dan Biji)

Standar

Selasa (18/09) pagi, suasana kelas 2A MIM Karanganyar riuh. Pada pagi hari yang cerah itu anak-anakku belajar tentang bagian-bagian tumbuhan yaitu bunga, buah dan biji. Diatas meja mereka terdapat beberapa kuntum bunga dan juga beberapa buah yang mereka bawa dari rumah. Pada kesempatan itu bunga dan buah tersebut mereka buka dan mereka identifikasi bagian-bagiannya. Ketika mereka membuka bunga mereka mengidentiffikasi tangkai, kelopak, mangkota, putik, benang sari dan juga bakal buah. Ketika mereka membuka buah mereka mengidentifikasi kulit buah, daging buah, kulit biji dan juga biji.

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas 2A MIM karanganyar pada pagi itu adalah salah satu dari banyak contoh kegiatan belajar mengajar yang mengoptimalkan pemanfaatan media dari lingkungan sebagai sumber belajar. Dengan pemanfaatan media dari lingkungan (sebagai contoh disini adalah bunga dan buah, tentunya banyak contoh media yang lain), materi pelajaran akan tersampaikan dengan baik dan tentunya akan dapat difahami oleh siswa dengan baik pula.

 

Anak-anakku Membuat Herbarium Sederhana

Standar

Pada hari Sabtu (08/09), anak-anakku kelas 2A MIM Karanganyar belajar tentang bagian-bagian tubuh tumbuhan. Untuk mengawali kegiatan belajar mengajar pada bab ini, mereka akan membuat herbarium sederhana.

Pertama-tama mereka menyiapkan buku gambar ukuran A3. Kemudian dengan dampingan saya selaku guru kelas, mereka menuju kebun madrasah untuk mengambil 3 batang tanaman lengkap dengan akar, batang, daun, bunga dan bijinya. Setelah mereka membersihkan tanaman tersebut, mereka membawanya ke dalam kelas dan menyusunnya di buku gambar A3 yang telah mereka siapkan. Mereka menyusun tanaman tersebut dengan menggunakan isolasi. Mereka juga merapikan tanaman yang mereka susun dengan gunting.

     

     

Setelah mereka selesai menyusun tanaman tersebut di dalam buku gambar. Mereka menutup buku gambar tersebut dan mengumpulkannya di depan kelas untuk di kumpulkan menjadi satu. Setelah terkumpul semuanya, saya menindih buku-buku gambar tersebut dengan batu agar tanaman yang berada di dalam buku dapat (pipih) rapi.

 

Dua hari kemudian yaitu pada hari Senin (10/09), anak-anakku kembali membuka buku gambar mereka masing-masing. Mereka memberi keterangan herbarium mereka, bagian mana yang termasuk akar, batang, daun, bunga buah dan biji. Setelah itu mereka menggunting kertas dari buku dan jadilah herbarium sederhana mereka. Bagus-bagus hlo hasilnya. Mungkin teman-teman guru tertarik untuk mempraktikkannya? Selamat mencoba.

Contoh Lembar Kerja Pembelajaran Berbasis Proyek

Standar

Kegiatan belajar mengajar mengajar berbasis proyek (project based learning) adalah kegiatan belajar mengajar yang waktunya lama. Untuk mengawal proses kegiatan ini sangat dibutuhkan sebuah pendamping bagi peserta didik. Pendamping tersebut bisa berbentuk lembar kerja. Guru dalam hal ini merancang desain atau membuat kerangka proyek yang bermanfaat dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengembangkan pemikiran terhadap proyek tersebut sesuai dengan kerangka yang ada, dan menyediakan sumber yang dapat membantu pengerjaannya. Hal ini akan mendukung keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan suatu proyek dan cukup membantu dalam menjawab pertanyaan, beraktivitas dan berkarya. Kerangka menjadi sesuatu yang penting untuk dibaca dan digunakan oleh pelajaran. Oleh karenanya, guru harus melakukan peranannya dengan baik dalam menganalisa dan mengintegrasikan kurikulum, mengumpulkan pertanyaan dan mencari sumber yang dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan proyek mereka.

Berikut adalah contoh lembar kerja PBL yang pernah sukses saya laksanakan tahun lalu dan saat ini sedang saya laksanakan lagi bersama dengan anak-anak saya di kelas 2A MIM Karanganyar. Apabila Bapak/Ibu tertarik silahkan download di Lembar Kerja KBM Berbasis Proyek (PBL) Pertumbuhan pada Hewan (Ayam) Kelas 2A MIM Karanganyar. Semoga bermanfaat.

Asyik, Aku Punya Ayam….

Standar

Sebanyak 80 anak ayam saya bagikan kepada 40 anak-anak kelas 2A MIM Karanganyar pada Senin (03/09). Untuk selama 3 bulan ke depan anak ayam tersebut akan dipelihara anak-anak di rumah mereka masing-masing. Kegiatan memelihara anak ayam ini merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar berbasis proyek anak-anak kelas 2A MIM Karanganyar tahun 2012/2013 ini. Kegiatan belajar mengajar berbasis proyek (Project Based Learning-PBL) adalah kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan.

Selaku wali kelas 2A saya mengemas kegiatan PBL pada semester 1 ini dalam bentuk pengamatan pertumbuhan anak ayam. Selain untuk memenuhi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada, saya berharap setelah melaksanakan kegiatan ini, siswa dapat memiliki rasa tanggung jawab, disiplin dan rajin bekerja. Saya mengkomunikasikan hal ini dengan orang tua, harapan saya orang tua dapat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memelihara anak ayam sampai dewasa (selama kurang lebih 3 bulan) dengan cara memberi makan dan minum setiap harinya. Untuk kepentingan membuat laporan, saya memberikan Lembar Kerja yang berupa lembar pengamatan pertumbuhan ayam kepada siswa.

Mobil Lewat-pun Bisa Jadi Sumber Belajar

Standar

Jumat (31/08), kembali anak-anakku melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas. Kali ini mereka belajar tentang Membandingkan Dua Bilangan dalam mata pelajaran matematika. Mereka mengadakan kegiatan belajar mengajar di pinggir jalan raya. Pertama-tama mereka menghitung kendaraan yang lewat. Mereka mengadakan penelitian sederhana, membandingkan jumlah kendaraan yang menuju ke dalam kota dan keluar kota Karanganyar. Setelah mereka selesai menghitung kendaraan yang lewat dalam waktu 15 menit, mereka kembali ke kelas. Di kelas, mereka mempresentasikan hasil pengamatan (perhitungan) mereka.

Berdasarkan hasil penelitian sederhana tersebut didapatkan hasil bahwa jumlah mobil yang menuju ke dalam kota Karanganyar adalah 35 dan jumlah mobil yang menuju luar kota Karanganyar adalah 29. Dengan demikian jumlah mobil yang menuju ke dalam kota lebih banyak daripada mobil yang menuju luar kota Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian itu juga didapatkan hasil bahwa jumlah sepeda motor yang menuju ke dalam kota Karanganyar adalah 180 dan jumlah sepeda motor yang menuju luar kota Karanganyar adalah 149. Dengan demikian jumlah sepeda motor yang menuju ke dalam kota lebih banyak daripada sepeda motor yang menuju luar kota Karanganyar.