Menyanyikan Lagu Sesuai dengan Temppo dan Tinggi Rendah Nada

Anak-anakku, nada merupakan bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tertentu. Nada diatur dalam tangga nada sesuai tinggi rendahnya.

Sebelumnya kita pernah membicarakan tentang tempo. Tempo adalah cepat lambatnya sebuah lagu saat dinyanyikan. Kalian pasti tahu mana lagu daerah yang temponya cepat (allegro), mana yang temponya sedang (moderato) dan mana lagu daerah yang temponya lambat (largo). Satuan tempo adalah ketukan. Kita dapat mengukur tempo sebuah lagu dengan menggunakan Metronome Maelzel.

Sebelumnya kita juga pernah membucarakan tentang nada rendah dan nada tinggi. Kita juga pernah menyanyikan lagu-lagu daerah bersama-sama di dalam kelas. Tentu kita juga mengetahui di bagian mana kita menyanyikan dengan nada rendah dan di bagian mana kita menyanyikan dengan nada tinggi. Tinggi rendah nada dapat diketahui dari not balok yang diletakkan pada garis paranada. Nada bertitik di bawah berarti nada rendah, nada bertitik di atas berarti nada tinggi. Nada tidak bertitik berarti nada sedang.

Perhatikan lagu “LIhat Kebunku” di bawah ini!.

Lagu ini diciptakan Pak Kasur. Lagu ini bertempo moderato (sedang), artinya lagu ini dinyanyikan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

“Lihat kebunku, penuh dengan bunga,

Ada yang putih dan ada yang merah,

Setiap hari kusiram semua,

Mawar melati semuanya indah”

 

Perhatikan pula lagi “Keranjang Sampah” di bawah ini! Lagu ini diciptakan oleh AT Mahmud.

“Jika kumakan pisang,

Tidak dengan kulitnya,

Kulit kulempar kranjang,

Kranjang sampah namanya,

Kranjang sampah namanya”

Anak-anakku, dalam bernyanyi kita dapat melengkapinta dengan musik ritmis. Musik ritmis terbentuk dari berbagai bunyi alat musik tak bernada. Bunyi-bunyian tersebut bersatu menjadi sebuah irama.

Berikut, Mr.Supri kenalkan dengan lagu “Di Timur Matahari” karangan WR.Supratman.

“Di timur matahari mulai bercahaya bercahaya,

Bangun dan berdiri kawan semua semua,

Marilah mengatur barisan kita,

Pemuda pemudi Indonesia”

Anak-anakku, lagu “Di Timur Matahari”  di atas memiliki birama 3/4. Tahukah kalian atinya birama 3/4?

Birama adalah tanda awal paranada. Birama biasanya terdiri dari dua angka. Satu angka di atas garis ketiga dan satu angka yang lain di bawah garis ketiga paranada. Angka di atas menyatakan jumlah ketuk dalam satu birama. Sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not yang menjadi satuan ketuk.

Birama 2/4 artinya ada 2 ketuk dengan satuan ketuknya adalah not seperempat.

Birama 3/4 artinya ada 3 ketuk dengan satuan ketuknya adalah not seperempat.

Birama 4/4 artinya ada 4 ketuk dengan satuan ketuknya adalah not seperempat.

Birama 6/8 artinya ada 6 ketuk dengan satuan ketuknya adalah not seperdelapan.

Anak-anakku, kali ini Mr.Supri kenalkan lagu-lagu tentang lingkungan. Lagu tentang lingkungan diantaranya adalah:

1. Lihat kebunku

2. Memandang Alam

3. Naik-naik ke Puncak Gunung

4. Paman Datang

 

Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kayanya Negeriku (Tema 9). Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Irene M.J.A. 2016. Buku Penilaian BUPENA Jilid 4D. Penerbit Erlangga, Jakarta.