Monthly Archives: Oktober 2012

(Semangat Berbagi) RPP Active Learning with ICTs

Standar

Bapak/Ibu teman-teman guru di seluruh penjuru negeri, berikut ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik yang pernah saya laksanakan beberapa waktu yang lalu. RPP bertema lingkungan ini saya laksanakan di kelas 2A MI Muhammadiyah Karanganyar.

RPP ini saya susun untuk melaksanakan Kompetensi Dasar nomer 1.1. mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan (Sains), nomer 2.1. mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (PKn), nomer 4.1. memilih kata yang tepat untuk melengkapi cerita sederhana (bahasa Indonesia), dan nomer 2.1. memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan (IPS).

Adapun tujuan dari kegiatan belajar yang saya laksanakan ini adalah agar siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tumbuhan (1.1.12), siswa dapat menyebutkan nama-nama hewan dan tumbuhan yang ada lingkungan sekitar (2.1.1), siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri lingkungan sekitar yang tidak sehat dan sehat dalam kehidupan sehari-hari (2.1.2), siswa dapat memilih kata yang tepat untuk melengkapi cerita sederhana (4.1.1) dan siswa dapat menyebutkan beberapa contoh bentuk kerjasama atau gotong royong di lingkungan sekitar siswa (2.1.1).

Sedikit gambaran kegiatan inti dari RPP ini adalah (1) siswa di bagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok bekerja pada setiap stasiun (pos) yang telah disiapkan guru. (2) masing-masing kelompok mengerjakan lembar kerja yang ada di setiap stasiun. (2a) stasiun menempel, siswa menempel tanaman yang telah disediakan guru ke dalam kertas, kemudian siswa memberi keterangan bagian-bagian utama dari tanaman yang ditempel tersebut. (2b) stasiun membaca, siswa melengkapi sebuah cerita tentang lingkungan sekitar. (2c) stasiun menulis, siswa menulis cerita berdasarkan gambar yang telah disediakan guru yaitu gambar tentang orang yang sedang melaksanakan kegiatan gotong royong menanam tanaman. (3) Dalam waktu 10 menit siswa bergeser menuju stasiun yang lain, sesuai dengan bagan. (4) Di saat kelompok siswa bekerja pada stasiun-stasiun tersebut, ada perwakilan kelompok siswa yang diminta guru melengkapi peta konsep yang disediakan di komputer di depan kelas.

Sebagai kegiatan penutup di akhir pelajaran, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan guru memberikan penguatan serta game Jeopardy. RPP dan Lembar Kerja dapat di unduh di Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Active Learning with ICTs (ALI). Selamat berjuang wahai temans, semoga selalu sehat.

Satu Komputer untuk beberapa anak? Apa satu komputer untuk satu anak?

Standar

Meskipun bukan hal baru, tidak apalah pertanyaan dalam judul di atas sedikit saya ulas (kembali) disini untuk menambah khazanah keilmuan teman-teman guru yang (mungkin) belum pernah mendengar (membahas) pertanyaan tersebut.

Apabila di sekolah teman-teman guru tersedia fasilitas peralatan TIK (komputer) yang cukup untuk semua peserta didik, apakah teman-teman akan menggunakan fasilitas tersebut dengan cara satu komputer untuk satu anak atau satu komputer untuk beberapa anak?

Sebagian dari teman-teman mungkin menjawab untuk lebih baik menggunakan satu komputer untuk satu anak daripada menggunakan satu komputer untuk beberapa anak. Kalau satu anak bisa mengoperasikan satu komputer, mengapa harus satu komputer digunakan rame-rame? Jawaban ini adalah benar dan tidak salah, namun apabila saya yang ditanya maka saya akan lebih memilih untuk menggunakan satu komputer untuk beberapa anak daripada menggunakan satu komputer untuk satu anak. Dalam prakteknya penggunaan satu komputer untuk beberapa anak lebih bermanfaat bagi anak daripada satu komputer untuk satu anak. Dalam penggunaan satu komputer untuk beberapa anak dimungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik. Dengan ini secara otomatis peserta didik akan saling melengkapi. Kita tahu bahwa hal ini merupakan cikal bakal apa yang disebut dengan “kerjasama”. Kerjasama inilah yang menurut saya nilai lebih dari pemanfaatan satu komputer untuk beberapa anak. Mungkin pembaca ada yang bisa menambahkan nilai lebih pemanfaatan satu komputer untuk rame-rame?

So, jangan bingung untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan belajar mengajar apabila di sekolah teman-teman hanya mempunyai beberapa komputer saja. Kata kuncinya adalah bagaimana kita memanfaatkan fasilitas yang ‘hanya beberapa’ tersebut dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan belajar mengajar yang lebih bermanfaat bagi peserta didik kita.

Kelas 2A Miliki Kolam Baru

Standar

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di Kelas 2A MIM Karanganyar, akhirnya saya berhasil membuat media pembelajaran dalam bentuk kolam sederhana di depan kelas 2A tepatnya dibawah tower ‘tandon’ air. Tujuan saya membuat kolam ini adalah untuk mendekatkan sumber belajar kepada peserta didik saya di kelas 2A MIM Karanganyar. Kolam yang saya buat dari ‘terpal’ bekas ini berisi beberapa ikan hias serta sebatang tanaman eceng gondok. Setiap pagi anak-anak saya bergantian memberi makan ikan yang ada di kolam. Ada yang mau niru? Boleh banget! Semoga bermanfaat.

Tempat Hidup Makhuk Hidup

Standar

Sabtu (20/10), Kelas 2A MIM Karanganyar mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan tema tempat hidup makhluk hidup. Standar Kompetensi (SK) dari kegiatan kali ini adalah mengenal bagian- bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makluk hidup. Adapun Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai adalah agar siswa dapat mengidentifikasi berbagai tempat hidup makluk hidup (air, tanah dan tepat lainnya).Alat dan bahan yang digunakan adalah (1) toples, (2) air, (3) Ikan hias, (4) garam.

Adapun langkah kegiatan yang dilakukan adalah (1) siswa memasukkan air ke dalam stoples transparan kira-kira sebanyak 50 mL, (2) siswa memasukkan ikan ke dalam air di stoples, (3) siswa mengamati selama 5 menit, kemudian siswa menuliskan keadaan ikan berdasarkan hasil pengamatan siswa, (4) siswa memasukkan garam sebanyak 2 sendok makan, (5) siswa mengamati selama 5 menit, apakah ikan masih hidup seperti biasa atau mengalami sesuatu hal, (6) siswa menyimpulkan pengamatan.

Project Based Learning (PBL) Pertumbuhan pada Tumbuhan (Lagi)

Standar

Pagi yang begitu indah, pagi yang membahagiakan. Selasa (25/09) anak-anakku kelas 2A MIM Karanganyar bersiap-siap mengikuti pelajaran  sains. Pada kesempatan kali ini mereka akan melaksanakan rangkaian kegiatan belajar mengajar berbasis proyek (Project Based Learning) pertumbuhan pada tumbuhan yang dilaksanakan mulai tanggal 25/09 sampai dengan tanggal 02/10. Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan KD nomer 1.2 yaitu mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman). Adapun bentuk kegiatannya adalah siswa menanam biji dan mengamati pertumbuhannya serta menceritakan perubahan yang terjadi pada biji yang ditanam tersebut.

Alat dan bahan yang digunakan adalah gelas, kapas, biji kacang hijau dan air. Adapun langkah-langkah kegiatannya adalah pertama, siswa menyiapkan gelas dan kapas. Kedua, siswa memasukkan kapas yang sudah dibasahi ke dalam gelas. Ketiga, siswa meletakkan biji kacang hijau di atas kapas yang sudah dibasahi. Keempat, siswa mengamati perubahan yang terjadi. Kelima, siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka. Dalam pelaksanaannya siswa dipandu oleh lembar kerja.

     

     

     

 

 

 

Variasi Media dan Metode Berikan yang Terbaik untuk Peserta Didik

Standar

Variasi media dan metode adalah salah satu kunci sukses kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa. Kegiatan yang dilaksanakan secara bervariasi (baca: tidak monoton) mendorong peserta didik dapat mempunyai pengalaman belajar yang banyak. Sebagai bagian dari pelayanan kepada peserta didik, sudah seharusnya guru memberikan yang terbaik demi kemajuan pendidikan peserta didik yang diasuhnya. Berbagai latar belakang peserta didik yang ada di dalam kelas menuntut guru tanggap akan berbagai kebutuhan peserta didik tersebut. Beberapa murid dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan mendengarkan, beberapa murid yang lain dengan membaca, ada juga murid yang hanya dapat menerima pelajaran dengan bernyanyi, tidak sedikit murid yang lain dapat memahami sebuah konsep dengan melihat gambar, dan banyak lagi berbagai kemampuan murid yang beraneka ragam ada di dalam kelas.

Sebagai salah satu contoh adalah pada pelajaran PKn (Bab Berbagi dan Tolong Menolong) semester 1 ini saya mengenalkan dua nyanyian kepada anak-anak peserta didik kelas 2A MIM Karanganyar. Dua nyanyian tersebut adalah sebagai berikut.