Monthly Archives: Juli 2019

Part of Ear

Standar

Panca indera kita yang berguna untuk mendengar adalah telinga. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar (outer ear), telinga tengah (middle ear), dan yang terakhir telinga bagian dalam (inner ear).

Proses suatu bunyi dapat didengar oleh seseorang diawali dengan masuknya bunyi ke dalam telinga yang ditangkap oleh daun telinga. Bunyi selanjutnya diteruskan ke bagian telinga yang paling dalam. Kemudian informasi diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran.

Telinga merupakan alat indra yang memiliki fungsi penting, yaitu untuk mendengar bunyi yang ada di sekitar. Salah satu peran penting telinga adalah sebagai alat untuk memperlancar komunikasi. Komunikasi dapat berlangsung dengan baik jika fungsi indra pendengaran juga baik. Untuk itu, penting kiranya merawat telinga agar tetap berfungsi dengan baik.

Percobaan Frekuensi Bunyi

Standar

Kali ini anak-anakku kelas IV A MI Muhammadiyah Karanganyar belajar tentang frekuensi bunyi dengan menggunakan beberapa botol sirup bekas. Masing-masing botol diisi dengan jumlah air yang berbeda satu sama lain. Posisi seluruh botol diatur secara sejajar untuk memudahkan memukulnya. Susunan diatur dengan mengisi botol pertama dengan sedikit air, botol kedua lebih banyak dan seterusnya hingga botol terakhir berisi paling banyak air. Selanjutnya pukul pinggiran botol dengan tongkat kayu/pensil dengan urutan dari botol yang berisi paling sedikit air hingga yang terbanyak, sambil diamati perbedaan suara yang terdengar. Masing-masing dari botol akan memiliki nada yang berbeda ketika dipukul dengan pensil. Botol yang berisi air paling banyak akan memiliki nada terendah sedangkan botol dengan air yang lebih sedikit akan memiliki nada yang lebih tinggi. Getaran kecil yang dibuat ketika memukul botol menciptakan gelombang suara yang merambat melalui air. Air yang lebih banyak akan menyebabkan getaran merambat dengan lebih lambat sehingga menghasilkan suara dengan nada lebih rendah.

Belajar Pecahan

Standar

Berdasarkan berbagai penelitian, pemanfaatan media dalam kegiatan belajar mengajar termasuk mata pelajaran matematika sangat bermanfaat bagi kesuksesan sebuah proses pembelajaran. Konsep matematika yang bersifat abstrak misalnya pecahan, bisa disampaikan dengan menggunakan media kertas. Kertas sebagai media konkrit dapat mengantarkan peserta didik memahami materi pelajaran pecahan dengan mudah.

 

Menjelaskan Keberagaman Suku di Indonesia

Standar

Ada lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia, atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara, bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Suriname. Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Madura adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini. Banyak suku-suku terpencil, terutama di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Sebagian besar bahasa daerah masuk dalam golongan rumpun bahasa Austronesia, meskipun demikian sejumlah besar suku di Papua tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.

Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi; sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Contoh lain percampuran suku bangsa adalah suku Betawi yang merupakan suku bangsa hasil percampuran berbagai suku bangsa pendatang baik dari Nusantara maupun Tionghoa dan Arab yang datang dan tinggal di Batavia pada era kolonial. (sumber: wikipedia)