Monthly Archives: Januari 2013

Identifikasi Sumber-sumber Energi ala Anak-anakku…

Standar

Anak-anakku di kelas 2A MIM Karanganyar pada Selasa (08/01) belajar tentang sumber-sumber energi. Pada kesempatan ini, mereka melakukan identifikasi sumber-sumber energi yang ada di lingkungan sekitar. Dari rumah mereka membawa guntingan gambar sumber-sumber energi yang mereka dapatkan dari koran, majalah maupun dari internet. Sesampainya di kelas mereka mengelompokkan sumber-sumber energi tersebut berdasarkan energi yang dihasilkan dari sumber-sumber energi tersebut. Tidak terasa, sambil bercengkerama dan bermain serta menempel mereka telah belajar tentang sumber-sumber energi. Inilah hasil karya mereka, bagus kan? Saatnya dipresentasikan….

_Identifikasi sumber-sumber energi_01 _Identifikasi sumber-sumber energi_02

_Identifikasi sumber-sumber energi_03 _Identifikasi sumber-sumber energi_04

Pak, Kalau Besar Nanti Saya Mau Donor Darah….

Standar

Sabtu (05/01), anak-anak kelas 2A melaksanakan kegiatan outing class ke PMI Karanganyar. Sebenarnya kegiatan outing class ke PMI ini akan dilaksanakan pada semester 1 untuk mata pelajaran PKn yang membahas masalah tolong menolong, karena sesuatu hal kegiatan outing class ke PMI ini baru bisa dilaksanakan pada awal semester 2. Di sela-sela hujan rintik-rintik, saya mengajak anak-anak kelas 2A mengunjungi PMI dengan menggunakan mobil antar jemput. Sesampai di tempat tujuan yaitu kantor PMI, siswa diterima staf PMI, kemudian siswa saya pandu untuk melaksanakan tanya jawab dengan staf PMI Karanganyar terkait dengan proses transfusi darah sebagai bagian dari sikap tolong menolong sesama manusia. Setelah diskusi selesai, siswa melihat proses pemeriksaan tensi (tekanan) darah, macam golongan darah, dan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) darah, kemudian melihat secara langsung proses transfusi darah dan diskusi kecil tentang transfusi darah. Selain itu, pada kesempatan kali ini ada 4 siswa mengikuti cek golongan darah. Setelah melihat secara langsung proses donor darah, sebagian besar anak-anak 2A bercita-cita saat besar nanti akan melaksanakan donor darah sebagai bentuk kepedulian mereka terhada sesama. Alhamdulillah….

_Outing Class ke PMI Kelas 2A_01 _Outing Class ke PMI Kelas 2A_02

_Outing Class ke PMI Kelas 2A_03 _Outing Class ke PMI Kelas 2A_04

_Outing Class ke PMI Kelas 2A_05 _Outing Class ke PMI Kelas 2A_06

_Outing Class ke PMI Kelas 2A_07 _Outing Class ke PMI Kelas 2A_08

Hati-hati Penipuan Lewat Telepon untuk Orang Tua Murid

Standar

Dear Pak/Bu, pesatnya perkembangan teknologi di negara kita ini yang bertujuan untuk mempermudah kita mencari/mendapatkan sebuah informasi, dan kemudahan hal tersebut malah dijadikan alat untuk melakukan sebuah tindakan negatif oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya penipuan via telepon seluler.
Seperti contoh kasus yang satu ini, dalam sebuah komunikasi melalui telepon seluler, seseorang pelaku yang mengaku sebagai guru sekolah mengabarkan kepada orang tua murid dan menyatakan bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan kini tengah berada di rumah sakit. Modus kejahatan ini dilakukan dengan sangat cermat dan rapi sehingga korban tidak mengetahui bahwa dirinya tengah ditipu. Tidak lama setelah menerima telepon pertama itu, pelaku lain yang berpura-pura sebagai dokter kembali menghubungi korban. Dia mengabarkan korban dan menyatakan anaknya kini sedang ditangani pihak rumah sakit dan membutuhkan biaya pengobatan. Mendengar itu, pelaku yang berpura-pura menjadi dokter, meminta korban untuk mengirimkan uang melalui nomor rekening yang telah disiapkan. Karena gelisah, korban pun menuruti permintaan dokter gadungan itu dan melakukan transfer uang sejumlah yang diinginkan pelaku.
Berkaitan dengan contoh kasus tersebut diatas, disini saya mengimbau kepada semua orang tua/wali murid untuk tidak mudah resah dan gelisah mendengar kabar anaknya dirawat di rumah sakit. Sebaiknya, setiap orang tua/wali murid yang menerima kabar itu memeriksa kebenarannya ke berbagai pihak. Kejadin diatas sudah berulang kali terjadi di beberapa sekolah, termasuk di MIM Karanganyar.

Bila ada kejadian seperti ini yang perlu dilakukan orang tua/wali murid adalah: (1) Tidak usah panik. (2) Usahakan berpikir rasional dan tidak menunjukkan kekagetan terlebih dahulu, karena biasanya penelpon akan membaca dari suara korban. (3) Pastikan yang menelpon adalah pihak sekolah yang sudah dikenal. Jika belum dikenal mintalah untuk dihubungkan dengan wali kelas atau kepala sekolahnya. Cek dan simpan nomor-nomor penting sekolah, karena biasanya sekolah memiliki tidak hanya satu sambungan telpon. Catat pula nomor hape wali kelas, guru atau kepala sekolah. (4) Pastikan kembali dengan menelpon ke nomor telpon sekolah tentang kejadian yang disebutkan. (5) Buatlah pertanyaan-pertanyaan jebakan pada si penelpon gelap. Misalnya siapa nama wali kelas anaknya, nama kepala sekolah anaknya, alamat sekolahnya berada dimana. Pastikan sejelas-jelasnya bahwa memang yang menelpon tersebut benar-benar mengetahui semua informasi yang ditanyakan. (6) Mintalah pendampingan orang lain di rumah atau hubungi orang lain sebelum memutuskan untuk mentransfer sejumlah uang apalagi diatas satu juta rupiah.

Informasikan pada anak cara-cara berkomunikasi khusus hanya keluarga saja yang mengetahuinya misalnya dengan menggunakan sandi alfa dijawab beta agar anak pun bisa meyakinkan bahwa itu adalah dirinya, anggota keluarga sebenarnya jika harus berkomunikasi melalui telpon. (7) Sebarkan juga kepada tetangga, saudara, kerabat dan keluarga tentang penipuan seperti ini yang ternyata masih kerap kali digunakan untuk mengeruk keuntungan secara jahat. (8) Jika sudah menjadi korban segera lakukan langkah-langkah nyata misalnya menelpon customer service bank yang dituju. Langsung laporkan juga pada kepolisian agar bisa ditindak lanjuti. Besar atau kecil harus dilaporkan pada kepolisian agar tidak terjadi kejadian serupa dan sebagai bahan evaluasi kepolisian untuk ikut serta melakukan tindakan-tindakan preventif. Tulisan ini disarikan dari sini.