Remisi dari Angkilosong Spondilitis

Standar

Sekitar lima tahun yang lalu, saya merasakan sangat nyeri di lutut saat ditekuk. Menurut dokter saya menderita asam urat. Saat itu sempat cek asam urat memang tinggi. Setelah diberi obat selama kurang lebih dua tahun keluhan tidak berkurang. Kemudian malah muncul nyeri di bagian leher. Saat digunakan untuk menoleh, leher terasa sangat sakit. Sempat cek kolesterol, kemudian oleh dokter diberi obat penurun kolesterol. Namun nyeri tidak mereda.

Dari faskes pertama saya dirujuk ke dokter spesialis penyakit syaraf. Berdasarkan hasil ronsen di lutut, menurut dokter ada pengapuran. Setelah dua tahun diberi obat ternyata tidak ada perubahan. Di akhir-akhir saya malah semacam kecanduan obat pereda nyeri.

Kemudian saya ganti periksa ke dokter spesialis penyakit dalam. Oleh dokter penyakit dalam di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar saya dirujuk ke poli reumatology RS Dr.Moewardi di Solo. Di sanalah saya divonis menderita Ankylosing Spondylitis

Segala puji bagi Alloh yang menyayangi makhluknya dengan memberikan rasa sakit. Sakit merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 155-156: “Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali). Mereka itu mendapat keberkahan dari Tuhannya dan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Semoga dengan sakit yang Alloh berikan kepada saya ini, saya dapat memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin.

“Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut halodoc.com, Angkilosong Spondilitis atau spondilosa ankilosis atau spondilitis ankilosis merupakan penyakit peradangan sendi, terutama pada sendi tulang belakang. Penyakit ankylosing spondylitis bersifat kronis atau jangka panjang, dan umumnya dialami oleh remaja atau dewasa muda.

Tanda dan gejala awal ankylosing spondylitis termasuk nyeri dan kekakuan di area punggung bawah dan pinggul saat pagi hari. Rasa nyerinya juga muncul ketika ingin bergerak setelah beristirahat dalam waktu yang lama. Gejala bisa saja membaik atau bertambah parah seiring dengan waktu.

Menurut Dokter Reumatologi yang memeriksa saya, penyakit ini adalah penyakit imun dan sementara ini belum ada obatnya. Tapi dokter mengatakan kepada saya agar saya harus percaya kepada hadits nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa setiap penyakit ada obatnya.

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma’ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad bin ‘Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku ‘Amru, yaitu Ibnu al-Harits dari ‘Abdu Rabbih bin Sa’id dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla.” (HR Muslim).

Oleh Dokter Reumatologi, saya diterapi menggunakan obat yang namanya Secukinumab (merek dagang: Fraizeron). Saya diminta opname di RS Dr.Moewardi Solo sebanyak 9 kali. Saya disuntik Secukinumab dengan dosis 150 mg 1 kali seminggu, selama 5 minggu, kemudian dilanjutkan 1 kali tiap bulan selama 4 bulan.

Menurut alodokter.com, secukinumab adalah obat antirematik untuk meringankan gejala dari beberapa penyakit rematik autoimun, seperti psoriasis kulit, psoriasis arthritis, atau spondilitis ankilosa. Secukinumab tersedia dalam bentuk suntik dan hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Secukinumab bekerja dengan cara menghambat senyawa interleukin-17A (IL-17A) yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh. Pada penderita penyakit rematik, kadar IL-17A meningkat dan menyebabkan peradangan yang merusak jaringan tubuh. Secukinumab dapat mengurangi plak, sisik, maupun penebalan kuku yang terjadi pada psoriasis kulit. Pada psoriasis arthritis dan spondilitis ankilosa, obat ini dapat mengurangi gejala persendian, seperti nyeri, bengkak, dan kaku.

Alhamdulillah, saat ini kesehatan tubuh saya sudah jauh lebih baik.

Tinggalkan komentar